Jumat, 11 November 2011

Rindu Bapak

Lepas sudah atributmu

Tata tertib sekolah, nggo lahpo?
Omelan guru tak kau dengar lagi
Berakhir sudah
Tidak…
Inilah awal kehidupanmu
Anak ayam telah menetas dari telurnya
Panas dingin atmosfir jagat mulai dirasakannya
Bergoyanglah seirama gendang perubahan nan tiada henti
Bertarunglah sekali dua untuk jadi jadi jago-jago tangguh
Yang setiap pagi kukuruyuk teriakkan kebenaran

Sebagai agen moralitas

Kemampuanmu harus berjalu
Kemauanmu harus bertalu
Kembalilah ke habibatmu, anakku
Bapakmu selalu rindu karyamu

Kalongan, 22 juni 2004 
Abyadh

TANYA KEN-APA?

Anak-anak! Ayo sebutkan macam-macam kacang…!
Kacang hijau, kacang merah, kacang panjang, kacang kedelai Bu…!
Piinteerrr …
Bu Guru, yang hijau disebut kacang hijau, yang merah kacang merah, yang panjang kacang panjang. Tapi kenapa yang ini disebut kacang kedelai…?
Huss… anak TK kok tanyanya macam-macam. Besuk kalau sudah di SD kamu akan diajari tentang itu.
Oooo… begitu ya?
----
Di SD aku tunjuk jari kepada Bapak Guru Biologi
Pak Guru…! Aku mau tanya nih…
Disebut kacang panjang karena panjang, kacang hijau karena warnanya hijau, kacang merah karena merah. Lha… kacang kedelai karena apa?
Ooo…, yang itu belum masuk kurikulum SD. Besok saja kalau kamu sudah SMP itu akan diajarkan.
Yaach… lama sekali!
----
Sesampai di SMP aku beranikan diri untuk menanyakan hal yang sama kepada Bapak Guru, tapi apa jawabnya?
Kamu itu kalau tanya yang mutu dong, masa seperti itu saja ditanyakan. Kok seperti anak TK saja. Pelajari bukumu itu. Tanyakan yang sudah ada di buku.
Aku ngedumel. Kalau sudah ada di buku untuk apa tanya?
----
Di SMA aku masuk jurusan IPA ah…
Anak-anak, buka buku Biologi halaman 99 tentang macam-macam nabati.
Tanya Bu Guru, kenapa yang ini dinamakan kacang kedelai?
Pertanyaan bodoh. Itulah tandanya anak yang tak pernah belajar. Kalau tanya, yang kira-kira keluar di Ujian Nasional gitu lho.
Wong aku benar-benar belum tahu kok, gerutuku.
----
Pergi kuliah pakai kaos oblong dan celana jean yang sengaja aku sobek bagian dengkulnya.
Tas ransel butut aku gendong bersama segudang persoalan.
Para mahasiswa, tugas akhir semester ini adalah menyusun makalah tentang pertumbuhan nabati dengan menggunakan penelitian di laboratorium.
Mati aku… Untuk mencari jawaban tentang kenapa kacang ini dinamakan kacang kedelai saja aku belum berhasil. Padahal buku-buku di perpustakaan sudah habis aku baca.
Kata temanku, masalahku ini tak mungkin ada jawabannya di dalam kampus.
----
Saatnya demo.
Aku pikir ini waktu yang tepat untuk meraih obsesi yang telah 17 tahun aku simpan untuk menjari jawaban.
Di tengah jalan aku teriak : Reformasi… Reformasi… sambil bawa kacang kedelai.
Tanya Pak polisi    : Mau  apa kamu ?
Aku jawab           : Kenapa ini disebut kacang kedelai ?
Tapi kata polisi itu: Tangkaap… !
----
Di pengadilan pak Hakim bertanya   :
      Apa anda paham kesalahan Anda?
Aku membela diri :
Aku hanya ingin keterbukaan, Pak. Pokoknya harus reformasi.
Apa daya pak Hakim memvonis :
Penjara 1 tahun…!
Jangkrik…
---
Tembok ini penuh dengan garis-garis arang yang kutorehkan setiap pagi.
11 bulan 25 hari dinding ini terasa dingin.
Ceramah Ustadz Rohis pada Jumat siang terasa menyengat kuping.
Saudara-saudara narapidana di Lapas. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Tetapi sebaik-baik manusia yang berdosa adalah mereka yang mau bertobat.
Tapi pak Ustad. Aku masuk LP ini tidak bersalah. Aku hanya ingin tahu kenapa ini dinamakan kacang kedelai ?
Di luar dugaan. Ternyata Pak Ustad-lah orangnya yang bisa memberiku jawaban.
TAKDIR…!!!, katanya.



---&&&---

Isi Pesan:
1. Kreatifitas tak tersalurkan
2. System pendidikan belum tertata
3. Kurikulum semrawut
4. Profesionalisme guru masih tanda tanya
5. Kontens keilmuan tak dikaitkan dengan keimanan

Susun kata            : Kang Adib
Sumber inspirasi      : Prof. DR. Arief Rahman, M.Pd.
Edisi                 : Juni 2006.

Senin, 31 Oktober 2011

nothing

ciuman perpisahan, tangis kesedihan dan senyum kebahagiaan mewarnai hari itu.
tak inginku segera melepasmu :(

Jumat, 08 April 2011

What To Be Done?

mengapa aku tak bisa keluar dari jalan mereka?
mengapa aku tak bisa menemukan jalanku sendiri?

what to be done?

banyak orang mengatakan 'ADA 1000 JALAN MENUJU ROMA'
tapi mengapa aku belum menemukan jalanku yang dulu?
masih terperangkap di jalan buntu.
alone...

di mana pohon-pohon rindang yang berjajar di tepi jalanku?

apa arti sebuah KEBEBASAN?
jalan yang hilang...

nyanyian itu, senandung para calon penghuni surga.
mengapa aku sulit untuk mendengarnya?

kalimat-kalimat itu, yang dulu keluar begitu mudahnya dari bibirku.
mengapa kini sangat sulit tuk kuucap?

baru sesaat yang lalu aku mengatakan 'INILAH DIRIKU'
tapi, mengapa hanya dalam hitungan jam saja aku kehilangan diriku yang lalu?

ALZHEIMER kah?

huft...
ingin kutemukan secercah cahaya di antara kabut kabut gelap itu
tapi, sampai kapan aku harus mencari?





03 Jumadil Awwal 1432